Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Kucing Rabies akan Mati setelah Menggigit?

Apakah kucing rabies akan mati setelah menggigit? Kami yakin ini merupakan pertanyaan banyak pecinta kucing. Terlebih ada sebuah anggapan bahwa apabila hewan yang terinfeksi rabies menggigit, maka mereka akan segera mati. Pertanyaannya, apakah hal tersebut juga berlaku untuk kucing yang terinfeksi virus rabies?

Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, pada kesempatan ini kucingisme akan membahas secara lengkap mengenai rabies pada kucing, bagaimana ciri-ciri kucing yang terinfeksi rabies, kasus rabies kucing di Indonesia, serta cara mengobati kucing rabies. 

Dengan begitu, diharapkan agar kamu lebih memahami infeksi virus rabies pada kucing serta bagaimana langkah untuk menanganinya. 

Apakah Kucing Rabies akan Mati setelah Menggigit

Rabies pada Kucing. Apa Itu?

Sebelum membahas lebih jauh mengenai apakah kucing rabies akan mati setelah menggigit, kamu harus mengetahui terlebih dahulu apa itu rabies pada kucing. Rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan dari hewan pada manusia. Umumnya penyebaran rabies terjadi melalui air liur serta gigitan hewan yang bersangkutan. 

Penyakit rabies sendiri biasanya akan menginfeksi hewan mamalia, termasuk kucing. Adapun jenis mamalia lain yang berpotensi dapat menularkan rabies pada manusia adalah anjing, sapi, kambing, rakun, serigala, kelelawar, monyet, dan lain sebagainya. Intinya, penyakit rabies dapat menyerang semua jenis hewan mamalia. 

Ciri-Ciri dan Gejala Rabies pada Kucing

Lantas apa saja gejala rabies pada kucing? Melansir dari VCA Hospital, kucing yang terinfeksi virus rabies akan merasakan 3 tahapan. Pertama yaitu tahap prodomal. Pada tahap ini, kucing akan mengalami perubahan sifat dari tenang menjadi lebih agresif.

Kedua, tahap amarah dan agresif. Kucing akan menjadi lebih mudah menyerang manusia ataupun hewan lain di sekitarnya. Tahap ketiga, yakni kelumpuhan. Pada sebagian besar kucing yang terserang rabies di tahap akhir, mereka akan mengalami kelumpuhan dan akhirnya meninggal. 

Mengutip dari berbagai sumber, berikut merupakan ciri-ciri dan gejala rabies pada kucing:

  • Kucing menjadi pica. Pica merupakan istilah untuk gangguan makan yang mengakibatkan penderita mengonsumsi objek-objek yang bukan termasuk makanan. Contohnya adalah tanah, rambut, feses, dan lain sebagainya. Gejala ini juga akan ditunjukkan oleh kucing peliharaanmu.
  • Kucing terserang demam. Demam yang menyerang kucing akibat virus rabies biasanya terjadi pada tahap pertama, yakni prodomal. Kondisi demam yang dialami oleh kucing berlangsung 1 – 2 hari. Apabila tidak segera ditangani, maka infeksi virus rabies akan menyebar dan menyerang fisik kucing dan mengubah sifatnya.
  • Kucing menjadi hydrophobia. Seperti namanya, hydrophobia merupakan jenis phobia terhadap air. Kucing memang merupakan hewan yang tak begitu suka air. Namun saat terserang rabies, mereka akan lebih sensitif dan ketakutan pada air ataupun benda-benda lain yang berbentuk carian. Hal ini dipengaruhi oleh penyakit rabies yang menyebabkan kucing kesakitan bahkan saat minum sekalipun.
  • Kucing kejang – kejang. Gejala kejang akan muncul pada infeksi virus rabies tahap kedua. Selain mudah menyerang hewan dan manusia di sekitarnya, kucing juga kerap kejang-kejang tanpa sebab. 
  • Kucing kesulitan menelan makanan. Kucing perlahan akan kehilangan nafsu makan mereka seiring dengan infeksi virus rabies yang lebih serius. Hal ini disebabkan karena kucing kesulitan menelan makanan mereka dan merasa kesakitan saat makan dan minum. Perlahan, mereka akan kekurangan nutrisi sehingga lebih kurus. 
  • Kucing sering berliur. Kucing ataupun mamalia lain yang terserang rabies akan lebih sering berliur daripada biasanya. Jika hal ini terjadi, kamu harus lebih berhati-hati karena air liur dapat menjadi medium paling tepat untuk penularan virus rabies ke manusia.
  • Kucing lumpuh dan meninggal. Seperti yang dijelaskan di atas, pada tahap akhir infeksi virus rabies, kucing akan mengalami kelumpuhan mendadak. Tak lama, kucing akhirnya akan meninggal. Biasanya jangka waktu dari pertama kali kucing terserang rabies hingga mengalami kelumpuhan adalah 7 – 10 hari. 

Itulah beberapa ciri dan gejala rabies pada kucing yang perlu kamu tahu. Apabila kucingmu mengalami salah satu gejala di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter hewan agar mendapatkan penanganan yang tepat. 

Kasus Rabies Kucing di Indonesia

Untuk kasus rabies kucing di Indonesia sebenarnya tidak terlalu besar. Adapun hewan yang paling sering menularkan rabies pada manusia adalah anjing dengan prosentase sebesar 98%. Sedangkan kasus rabies kucing di Indonesia angkanya kurang dari 2%. 

Melansir dari situs Kementerian Kesehatan, angkat kematian rabies di Indonesia terbilang cukup tinggi yaitu berkisar antara 100 – 156 kematian/tahun dengan tingkat kematian mencapai 100 persen. Dengan kata lain, setiap orang yang terinfeksi rabies dari hewan berkemungkinan sangat besar untuk meninggal dunia. Hal tersebut tentu menggambarkan bagaimana seriusnya ancaman virus rabies bagi kesehatan manusia. 

Secara statistik, kasus infeksi virus rabies ditularkan dari anjing ke manusia dengan prosentase 98%. Sedangkan 2% sisanya kasus rabies ditularkan dari kucing dan kera. 

Di Indonesia sendiri, Kasus rabies masih cukup tinggi karena dari 34 provinsi, hanya 8 provinsi yang terbebas dari kasus rabies. Di antaranya adalah Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Papua Barat, Papua, Jawa Timur, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan 26 provinsi lainnya masih terdapat kasus kematian akibat infeksi rabies. 

Pada tahun 2015 – 2019, kasus rabies di Indonesia menyentuh angka 404.306 kasus dengan 544 kematian. Kasus infeksi rabies tertinggi dipegang oleh 5 provinsi yakni Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur. 

Hingga saat ini, masih sangat jarang ditemukan kasus rabies kucing di Indonesia. Adapun hewan yang paling dicuragai menularkan infeksi rabies pada manusia adalah anjing. Pasalnya tak sedikit anjing-anjing liar yang berkeliaran dan secara tidak langsung membawa virus rabies yang ditularkan melalui gigitan, cakaran, dan air liur. 

Ciri-Ciri Terkena Rabies Kucing pada Manusia

Kamu telah mengetahui bagaimana ciri kucing yang terserang rabies serta kasus rabies kucing di Indonesia. Selanjutnya akan dibahas mengenai gejala atau ciri-ciri terkena rabies kucing pada manusia. Namun perlu digarisbawahi bahwa infeksi rabies yang kami jelaskan berikut tidak hanya disebabkan oleh kucing, namun juga hewan mamalia lain khususnya anjing. Adapun ciri-ciri infeksi rabies pada manusia adalah sebagai berikut:

  • Demam
  • Nyeri kepala
  • Muntah-muntah
  • Mual
  • Muncul rasa gelisah dan tidak nyaman pada tubuh
  • Muncul ras cemas berlebih
  • Hiperaktif
  • Sulit menelan makanan/minuman karena munculnya rasa sakit di bagian mulut dan tenggorokan
  • Produksi air liur meningkat drastis
  • Mengalami gejala hydrophobia
  • Halusinasi
  • Insomnia
  • Anggota gerak tubuh mengalami kelumpuhan

Semua gejala dan ciri terkena rabies di atas akan terjadi 1 – 2 hari setelah terinfeksi dari hewan. Media yang paling sering digunakan sebagai sarana penularan rabies adalah air liur hewan. Namun tidak menutup kemungkinan cakaran dari hewan yang melukai tubuh juga menjadi media penularan rabies. 

Salah satu hal yang berbahaya dari infeksi virus rabies adalah tidak dapat diketahui sebelum manusia mengalami berbagai gejala di atas. Jadi kita tidak akan tahu apakah kita terinfeksi rabies atau tidak sebelum mengalami berbagai gejala di atas secara bersamaan pasca gigitan/cakaran hewan.

Apakah Kucing Rabies akan Mati setelah Mengigit?

Jawabannya adalah TIDAK. Kematian kucing terjadi karena infeksi virus rabies yang telah menyebar ke dalam sistem syaraf kucing, bukan terjadi setelah kucing mengigit hewan ataupun manusia di sekitarnya. Dengan kata lain, tidak ada hubungannya antara kucing mati setelah menggigit dan virus rabies. Kematian kucing semata-mata disebabkan oleh infeksi virus tersebut. 

Adapun jangka waktu kucing terinfeksi hingga mati akibat rabies adalah 7 - 10 hari pasca infeksi. Pada masa itu, air liur kucing yang masuk ke dalam tubuh manusia baik melalui makanan, jilatan, dan sebagainya akan menyebarkan rabies. 

Cara Mengobati Kucing Rabies

Sayangnya tidak ada pengobatan khusus untuk kucing ataupun hewan lain yang terserang rabies. Infeksi rabies masuk dalam kategori infeksi virus yang berbahaya dan mematikan, baik untuk hewan yang terinfeksi ataupun diinfeksi oleh virus yang satu ini. 

Jadi satu-satunya langkah yang dapat dilakukan adalah melakukan pencegahan dengan memberikan suntikan rabies pada kucing. Selain memberikan vaksin secara rutin, kamu pun harus memberikan suntik rabies untuk hewan peliharaan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. 

Demikian penjelasan yang dapat kami berikan untuk menjawab pertanyaan apakah kucing rabies akan mati setelah menggigit. Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat buat kamu. Apabila terdapat hal-hal yang ingin kamu tanyakan terkait rabies pada kucing, silahkan tuliskan semuanya di kolom komentar. Sampai jumpa pada artikel berikutnya! 

Posting Komentar untuk "Apakah Kucing Rabies akan Mati setelah Menggigit?"