Apakah Bulu Kucing Berbahaya? Ini Penjelasannya!
Apakah Bulu Kucing Berbahaya? Ini adalah pertanyaan umum mengingat banyak pendapat yang mengatakan bahwa bulu kucing berbahaya, terutama untuk kesuburan wanita.
Padahal sebenarnya bahaya atau tidaknya bulu kucing sangat tergantung pada kesehatan kucing itu sendiri. Selama kucing sehat, bulu kucing dapat dikatakan tidak berbahaya untuk kesehatan manusia.
Namun untuk mengetahui lebih detail mengenai apakah bulu kucing berbahaya, simak penjelasan berikut ini.
Apakah Bulu Kucing Berbahaya?
Mengutip dari Pet Cat Health, tidak ada bahaya nyata dari bulu kucing untuk kesehatan manusia apabila kucing tersebut sehat. Seperti halnya manusia, bulu kucing mengandung keratin yang memang tidak dapat dicerna. Bagi tubuh manusia, keratin hanya dapat dihilangkan saja, tidak dicerna apabila masuk ke dalam organ tubuh.
Adapun bahaya yang muncul dari bulu kucing adalah ketika kucing sedang sakit dan terdapat virus atau bakteri yang menempel di bulu tersebut. Contoh parasit yang dapat tersebar melalui bulu kucing adalah telur cacing gelang. Namun kasus ini pun sangat jarang terjadi. Dengan kata lain, cacingan pada kucing tidak bisa menular ke manusia kecuali di tempat-tempat yang sangat kotor.
Kesimpulannya, bulu kucing sebenarnya tidak berbahaya untuk kesehatan manusia selama kucing terawat dengan baik. Adapun bahaya yang terdapat pada bulu kucing disebabkan karena bulu tersebut membawa parasit atau virus.
Berbagai Penyakit dari Bulu Kucing
Meskipun dinilai tidak berbahaya, namun tidak ada salahnya kita berjaga-jaga terhadap segala resiko penyakit dari bulu kucing. Setidaknya terdapat kemungkinan bahaya bulu kucing yang harus kamu hadapi. Diantaranya adalah:
1. Bahaya Bulu Kucing untuk Anak Kecil
Bagi anak kecil, bulu kucing berbahaya jika kucing mengidap cacingan. Jenis parasit cacing yang dapat menular ke manusia adalah cacing gelang. Kami sudah menyebutkan bahwa sangat sedikit kasus dimana cacing gelang dari kucing menular ke manusia.
Menurut WHO (World Health Organization), terdapat 10% penduduk negara berkembang yang terinfeksi cacing gelang atau ascariasis. Penularan paling umum dari cacing gelang adalah melalui media air, tanah, dan makanan. Jadi sangat kecil kemungkinan bulu kucing menularkan cacing gelang.
2. Bahaya Bulu Kucing untuk Ibu Hamil
Banyak pendapat yang mengatakan bulu kucing memicu kemandulan. Apakah benar? Sebenarnya memelihara hewan berbulu seperti kucing aman selama dirawat dengan baik. Bagi ibu hamil, hal yang berbahaya dari kucing adalah penyakit toksoplasmosis yang terbawa oleh bulu kucing kemudian masuk ke tubuh ibu hamil.
Mengutip dari halodoc, sebenarnya toksoplasmosis menular melalui feses kucing. Namun terkadang parasit ini berpindah ke bulu kucing ketika kucing tidak sengaja menginjak fesesnya sendiri. Hal yang berbahaya dari toksoplasmosis adalah gangguan perkembangan janin, keguguran, dan kelahiran premature.
Namun perlu diketahui bahwa sangat jaranga ditemukan kasus dimana ibu hamil terinfeksi toksoplasma dari bulu kucing. Umumnya virus ini menyebar dari benda-benda yang terkena feses kucing seperti litter box. Misalnya kamu membersihkan kotak pasir kucing, kemudian langsung makan tanpa cuci tangan, maka virus ini bisa masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, penting kiranya selalu menjaga kesehatan dan kebersihan dirimu serta kucing peliharaanmu.
3. Jamur
Untuk kucing yang jamuran, bulu mereka juga berkemungkinan menyebarkan virus jamur ke kulit manusia. Efek yang dirasakan oleh manusia adalah munculnya gatal-gatal di kulit.
Apakah Bulu Kucing Menyebabkan Alergi?
Hewan berbulu memang diidentikkan dengan alergi tertentu yang dapat dirasakan oleh manusia. Namun pada dasarnya, alergi tidak diakibatkan oleh bulu kucing tapi dari air liur mereka. Jadi selama kamu tidak dijilati oleh kucing ataupun tidak terkena bulu yang rontok setelah dijilat kucing, maka hal tersebut tidak akan memicu alergi.
Mitos atau Fakta: Apakah Bulu Kucing Bisa Menyebabkan Kemandulan?
Jawabannya adalah Mitos. Bulu kucing tidak menyebabkan kemandulan. Adapun yang dapat memicu adanya gangguan pada organ reproduksi adalah virus toksoplasma yang tersebar dari kotoran kucing. Meskipun masih ada kemungkinan virus toksoplasma menempel di bulu kucing ketika kucing tidak sengaja menginjak fesesnya, namun hal ini sangat jarang terjadi.
Demikian pembahasan mengenai apakah bulu kucing berbahaya atau tidak. Semoga apa yang kami jabarkan pada kesempatan kali ini bermanfaat buat kamu.
Posting Komentar untuk "Apakah Bulu Kucing Berbahaya? Ini Penjelasannya!"