Apakah Kucing Hutan Termasuk Hewan Dilindungi
Apakah kucing hutan termasuk hewan dilindungi? Pasalnya terdapat beberapa jenis kucing yang memang dilindungi. Terlebih sekarang banyak sekali pemelihara kucing, baik itu kucing ras ataupun kucing hutan. Oh ya, untuk informasi, kucing hutan yang kami maksud disini adalah segala satwa yang termasuk family atau spesies kucing. Jadi tidak sekedar kucing pada umumnya seperti yang kamu kenal.
Umumnya kucing hutan memiliki bentuk fisik yang menyeramkan, unik, dengan badan yang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan kucing rumahan. Salah satu keluarga kucing hutan adalah harimau. Untuk itulah, penting kiranya bagi kamu mengetahui apakah kucing hutan termasuk hewan yang dilindungi atau tidak. Jika iya, jenis kucing apa saja yang tidak boleh dipelihara?
Apakah Kucing Hutan Termasuk Hewan Dilindungi?
Jawabannya adalah IYA! Kucing hutan termasuk hewan yang dilindungi. Di Indonesia sendiri, setidaknya terdapat 9 jenis kucing hutan yang dilindungi oleh Undang-Undang. Hal ini karena jumlah atau populasi mereka yang semakin sedikit serta potensi perburuan liar yang semakin merajalela. Kebanyakan penyebab kucing hutan dilindungi adalah karena aktivitas manusia mulai dari perburuan hingga penebangan hutan menyebabkan habitat asli kucing hutan mulai hilang.
Melansir dari gardaanimalia, berikut adalah beberapa jenis kucing hutan yang dilindungi:
1. Harimau Sumatra
Harimau Sumatra memiliki nama ilmiah Panthera Tigris Sumatrae dan dapat ditemukan di Sumatra. Tak dapat dipungkiri bahwa populasi Harimau Sumatra semakin menurun drastis dari waktu ke waktu. Harimau Sumatra merupakan sub-spesies harimau yang sampai saat ini masih dapat bertahan di Indonesia. Jenis harimau lain yang telah punah adalah Harimau Jawa dan Harimau Bali. Hal ini disebabkan oleh hilangnya populasi asli mereka di hutan serta perburuan liar untuk mengambil kulit harimau.
Mengutip dari International Union for Conservation of Nature and Natural Resources atau IUCN, saat ini populasi Harimau Sumatra hanya 400 - 500 ekor saja. Kucing hutan jenis ini sudah masuk ke dalam daftar merah dengan status critically endangered atau sudah mendekati kepunahan. Oleh karena itulah, Harimau Sumatra dilindungi oleh pemerintah Indonesia.
Adapun Undang-Undang perlindungan Harimau Sumatra dapat dilihat di UU nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya.
2. Macan Tutul Jawa
Jenis kucing hutan yang dilindungi berikutnya adalah Macan Tutul Jawa. Macan Tutul Jawa memiliki nama latin Panthera Pardus Melas Cuvier yang hanya dapat ditemukan di Pulau Jawa, Pulau Nusakambangan, Pulau Kangean, dan Pulau Sempu. Setelah Harimau Jawa punah, Macan Tutul Jawa masih dapat bertahan hingga sekarang dan menjadi salah satu spesies kucing terbesar yang hidup di hutan. Ukuran tubuh Macan Tutul Jawa sekitar 90 - 150 cm dengan berat hingga 60 kg.
Untuk informasi, Macan Tutul Jawa merupakan satwa endemik pulau Jawa yang memiliki 2 variasi warna tutul, yakni gelap dan terang. Macan Tutul Jawa dengan variasi warna gelap biasa disebut dengan Macan Kumbang oleh masyarakat Indonesia.
Hingga tahun 2021, masih belum diketahui secara pasti berapa populasi Macan Tutul Jawa. Namun menurut data dari IUCN, pada tahun 2018, diperkirakan terdapat tidak lebih dari 250 ekor Macan Tutul Jawa di habitatnya. Kondisi populasi Macan Tutul Jawa sama dengan Harimau Sumatra yang masuk ke dalam redlist IUCN dengan status endangered atau terancam punah.
3. Macan Dahan Sunda (Macan Dahan Kalimantan)
Macan Dahan Sunda masuk dalam kategori kucing hutan atau kucing liar yang memiliki habitat di Kepulauan Sunda, tepatnya di Sumatra dan Kalimantan. Jadi ini bukan jenis macan yang terdapat di Sunda atau Jawa Barat namun lebih ke Kepulauan Sunda. Kamu harus paham bahwa Sunda dan Kepulauan Sunda adalah 2 wilayah yang berbeda.
Hewan yang memiliki nama ilmiah Neofelis Diardi memiliki 2 sub-jenis yang ditemukan hingga sekarang. Pertama adalah Neofelis Diardi Borneensis untuk macan yang habitatnya di Kalimantan dan kedua adalah Neofelis Diardi Diardi untuk macan yang habitatnya di Sumatra. Meski demikian, kedua jenis Macan Dahan Sunda tersebut merupakan jenis kucing terbesar di Kalimantan dan Sumatra selain Harimau. Panjang Macan Dahan Sunda sekitar 90 cm dengan berat 25 kg.
Dalam daftar IUCN, Macan Dahan Sunda masuk dalam kategori 'rentan' yakni jumlah populasinya yang semakin menurun namun masih belum terancam punah. Jumlah populasi Macan Dahan Sunda di Kalimantan sekitar 5000 ekor. Sedangkan di Sumatra, populasinya sekitar 3000 ekor.
4. Kucing Merah
Kucing Merah dikenal dengan beberapa nama seperti Kucing Kalimantan, Kucing Merah Kalimantan, dan Kucing Batu Kalimantan. Seperti namanya, kucing hutan ini memiliki habitat asli di Kalimantan dan termasuk sebagai hewan endemik pulau Kalimantan.
Mengenai populasinya, IUCN mengklasifikasikan Kucing Merah sebagai hewan yang terancam punah dengan status konservasi endangered. Pada tahun 2007, populasi Kucing Merah sekitar 2500 dan terus menurun karena kondisi habitat asli mereka yang semakin sedikit. Terlebih banyak perburuan liar yang membuat pemerintah memasukkan kucing Merah sebagai salah satu hewan yang dilindungi.
5. Kucing Emas
Kucing Emas disebut juga dengan Golden Cat atau Fire Cat yang termasuk dalam jenis kucing yang dikampanyekan perlindungannya agar terjauh dari kepunahan. Kucing Emas memiliki nama latin Catopuma Temminicki yang termasuk salah satu dari 7 spesies kucing yang hidup di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat di Sumatra. Oleh karena itulah Kucing Emas sangat sulit ditemukan.
Untuk informasi, Kucing Emas tidak hanya terdapat di Indonesia saja namun juga tersebar di berbagai wilayah di dunia. Diantaranya adalah Nepal, Tibet, Burma, China, Thailand, Indochina (Malaysia, Sumatra), dan Afrika.
Ciri utama Kucing Emas adalah tubuhnya yang berwarna coklat keemasan. Namun beberapa kucing Emas juga memiliki warna cokelat tua atau abu-abu. Ukuran Kucing Emas dapat mencapai panjang 1,2 meter dengan berat 8 - 12 kg.
Mengenai populasinya, IUCN mengklasifikasikan Kucing Emas Near Threatened atau mendekati status terancam punah. Hal ini karena sebagian besar Kucing Emas hidup di kawasan perlindungan sehingga populasinya masih dapat dikendalikan. Meski demikian, belakangan perburuan kucing emas semakin marak karena banyak yang percaya bahwa daging kucing emas dapat mengobati berbagai penyakit.
6. Kucing Batu
Kucing Batu memiliki nama ilmiah Pardofelis Marmorata dan tersebar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di Indonesia sendiri, habitat asli Kucing Batu adalah di hutan Kalimantan dan Sumatra. Menurut IUCN, Kucing Batu masuk dalam daftar hewan terancam punah (vurnerable) karena jumlah populasinya yang semakin menurun.
7. Kucing Tandang
Kucing Tandang memiliki nama latin Prionailurus Planiceps. Kucing ini masuk dalam spesies kucing liar kecil yang tersebar di Kalimantan, Sumatra, dan Semenanjung Thailand-Melayu. Sebenarnya sangat sedikit referensi mengenai kucing tandang karena memang populasinya yang semakin sedikit dari waktu ke waktu.
Pada tahun 2008, kucing tandang masuk dalam red list IUCN dengan kategori Endangered atau terancam punah. Hal ini karena diperkirakan populasi kucing tandang hanya tersisa tidak lebih dari 2500 ekor saja. Inilah yang membuat kucing tandang termasuk salah satu kucing hutan yang dilindungi agar tidak punah.
8. Kucing Bakau
Kucing bakau memiliki nama latin Prionailurus Viverrinus yang tersebar di hutan Sumatra dan Kalimantan. Umumnya kucing ini dapat ditemukan di rawa-rawa hutan bakau dan sungai sekitarnya. Berbeda dengan kebanyakan kucing yang tidak suka air, kucing bakau cenderung menyukai air bahkan dapat berenang dan menyelam untuk mencari mangsa. Hal ini karena kucing bakau memiliki selaput tipis di antara jari-jari kakinya.
Mengenai ukurannya, kucing bakau dapat dikatakan lebih besar 2 kali dibandingkan kucing domestik. Kucing bakau memiliki panjang sekitar 57 - 58 cm. Untuk berat badannya sekitar 5 - 16 kg.
Di tahun 2008, IUCN memasukkan kucing bakau dalam red list kategori endangered atau terancam punah. Hal ini karena sebagian besar habitat kucing bakau telah dijadikan manusia sebagai tempat tinggal sehingga populasi mereka menurun tajam.
Demikian pembahasan mengenai apakah kucing hutan termasuk hewan dilindungi serta spesies kucing hutan yang dilindungi. Semoga apa yang kami jelaskan pada kesempatan kali ini bermanfaat buat kamu.
Posting Komentar untuk "Apakah Kucing Hutan Termasuk Hewan Dilindungi"